Aktifitas mendaki gunung atau biasa di kenal dengan hiking memang telah menjadi tred di berbagai kalangan, tidak hanya kalangan muda-mudi, namun juga orang tua bahkan anak-anak sangat menggemari aktifitas ini. Meskipun mendaki gunung atau hiking tergolong sebagai aktifitas yang ekstrem tidak menyurutkan minat pengemar olahraga ini untuk terus melakukan aktifitasnya. Hal in terbukti dengan semakin banyaknya pendaki-pendaki pemula yang menjejakkan kakinya di beberapa gunung di Indonesia. Keberadaan mereka tentu bisa menjadi kebanggaan namun dapat juga menjadi sebuah dilema. Bangga karena masih bisa menyaksikan generasi muda kita bersedia bersusah-susah untuk mengenal keindahan alam nusantara dari puncak sebuah gunung, namun menjadi sebuah dilema ketika mengetahui bahwa mereka yang mendaki gunung tidak semuanya benar-benar mencintai alam ada sebagian yang hanya bertujuan demi eksistensi diri sehingga mengabaikan keselamatan diri dan kelestarian alam disekitarnya. Baca juga :
7 Tips Bagi Pendaki Pemula
7 Tips Bagi Pendaki Pemula
Telah kita ketahui bersama bahwa mendaki gunung bukanlah aktifitas yang biasa namun aktifitas yang penuh tantangan dan membutuhkan segala persiapan yang matang dalam segala hal. Untuk itu bagi sobat-sobat yang baru pertama melakukan aktifitas hiking atau mendaki gunung memang sebaiknya melakukan persiapan yang matang baik persiapan fisik, mental, mempelajari pengetahuan dasar pendakian serta persiapan logistik yang memadai untuk mendukung kegiatan pendakian kita. Namun seringkali kita temukan beberapa diantara mereka tidak menghiraukan persiapan yang seharusnya dilakukan, mereka hanya sekedar berangkat dan melakukan perjalanan pendakian. Kalaupun bisa sampai di gunung atau bahkan di puncak gunung mereka mempunyai kebanggan yang sangat berlebihan, berupaya mengambil foto diri hanya demi sebuah eksistensi tanpa menghiraukan keselamatan diri pribadi sehingga beberapa kali kita dengar kejadian kecelakaan di gunung akibat terlalu membanggakan diri untuk sebuah eksistensi. Parahnya lagi mereka yang mengaku sebagai pencinta alam meninggalkan sebuah "catatan" diri atau "catatan" bagi kelompoknya yang lagi-lagi demi alasan sebuah eksistensi atau pengakuan dengan melakukan vandalime atau aksi coret-coret di gunung serta meninggalkan sampah seenaknya. Baca juga : Stop Vandalisme Di Gunung
Sungguh disayangkan sekali aksi-aksi demikian bisa terjadi digunung, karena gunung bukanlah tempat sampah yang bisa di perlakukan seenaknya, yang bisa di kotori sekehendak kita. Bagi yang benar-benar mencintai alam gunung merupakan sebuah tempat yang indah, anugerah dan karya agung Sang Pencipta. Mendaki gunung bukan hanya sekedar bisa sampai di puncak, namun bagaimana kita bisa menyelaraskan diri dengan alam, menghargai alam, serta mengolah cipta, rasa, dan karsa kita agar bisa lebih dekat kepada Sang Maha Pencipta. Mendaki gunung adalah sebuah pengendalian diri, bukan hanya sekedar eksistensi. Untuk itu berupayalah terus untuk menjadi pendaki yang bijak, yang bisa menghargai diri sendiri dan alam dengan baik, yang tahu harus bagaimana memperlakukan gunung dan alam dengan segenap hati.
0 Response to "Mendaki Gunung Bukan Sekedar Eksistensi Namun Pengendalian Diri"
Posting Komentar