Traveling dengan naik pesawat tentu akan menghemat waktu dan tenaga karena tidak perlu melakukan perjalanan darat berjam-jam untuk bisa sampai ke destinasi wisata yang telah kita rencanakan, apalagi bila destinasi wisata yang akan kita kunjungi berada jauh diluar kota atau bahkan di luar pulau dan di luar negeri. Namun tahukah sobat traveler terlalu sering naik pesawat juga membawa efek bagi tubuh terutama bagi kesehatan kita, hal ini diakibatkan karena faktor ketinggian, tekanan udara, atmosfer serta konsentrasi gas. Berikut efek yang bisa sobat alami ketika terlalu sering naik pesawat, simak info :
Mengalami Gangguan Jet lag
Melakukan penerbangan jarak jauh akan mengakibatkan jam biologis dalam tubuh anda akan terganggu, karena melintasi sebagian zona waktu dalam waktu yang singkat sehingga para traveler yang sering melakukan perjalanan dan penerbangan jarak jauh akan mengalami jet lag. Yang pada akhirnya akan membawa pengaruh dalam tubuh seperti terkena gangguan pencernaan, kehilangan nafsu makan, gangguan masalah tidur, badan merasa lemas, nyeri otot, gelisah, mudah sekali tersulut emosi, sakit kepala dan lain sebagainya.
Menderita Penyakit ketinggian (Altitude Sickness)
Terlalu sering melakukan traveling dengan pesawat juga akan mengalami gangguan penyakit ketinggian. Penyakit ketinggian selain dialami penumpang pesawat, juga sering dialami oleh para pendaki gunung akibat terlalu lama berada di ketinggian. Perpindahan yang cepat dari dataran rendah ke ketinggian lebih dari 8.000 kaki akan mengakibatkan berkurangnya suplai oksigen, sehingga meskipun pesawat telah dirancang dengan canggih dan memberikan rasa aman serta nyaman kepada setiap penumpangnya namun tetap saja penerbangan jarak jauh akan menimbulkan potensi penyakit ketinggian ini. Gejala umum yang sering dialami penumpang pesawat akibat penyakit ketinggian diantaranya merasa lemas, sakit kepala berdenyut, kelesuan abnormal dan kehilangan nafsu makan. Dalam kondisi yang lebih kronis penumpang pesawat yang mengalami masalah penyakit ketinggian ini gejalanya akan diikuti dengan bibir dan kuku yang membiru sehingga berpotensi mengakibatkan pingsan dan tidak sadarkan diri.
Mengalami Gangguan Airplane Ear/ Ear Barotrauma
Bagi sobat traveler yang sering melakukan perjalanan dengan pesawat jangan pernah menyepelekan gangguan Ear Barotrauma. Gangguan Ear Barotrauma sering dialami para penumpang pesawat sehingga merasakan rasa sakit dan tidak nyaman, hal ini dikarenakan gas yang terperangkap dalam tubuh menyebar ke bagian lain sehingga tekanan di telingah tengah dan lingkungan mengalami perbedaan. Akibat yang akan timbul dari peristiwa ini adalah gejala gangguan seperti telinga terus bordering, vertigo dan muntah serta saluran telinga seperti tersumbat. Dalam kasus yang lebih parah penumpang pesawat yang mengalami Ear Barotrauma bisa mengalami gangguan pendengaran, nyeri di pencernaan, sakit gigi hingga mengalami pendarahan di telinga.
Mengalami Dehidrasi
Bagi sobat traveler yang melakukan penerbangan jarak jauh dan berada dalam waktu yang lama di ketinggian yang berudara lembab, akan mengakibatkan tubuh mengalam dehidrasi. Temperature udara dalam kabin pesawat relative mempunyai kelembaban kurang dari 20% sehingga sangat kurang bagi kelembaban yang dibutuhkan tubuh manusia pada umumnya yang mencapai 39%. Gangguan dehidrasi yang dialami penumpang pesawat diawali dengan gejala sakit kepala, mata kering dan gatal, kulit kering, sembelit. Pada kasus yang lebih serius penderita bisa pingsan dan tidak sadarkan diri, selain itu dehidrasi dan kelembababn udara yang kurang juga sangat rentan mengakibatkan terjadinya infeksi saluran pernafasan.
Demikian info mengenai efek bila sobat traveler sering menggunakan sarana penerbangan terutama menggunakan penerbangan jarak jauh yang memakan waktu berjam-jam. Semoga infonya bisa bermanfaat bagi sobat traveler semua. Selamat menikmati perjalanan dan liburan anda bersama orang-orang terkasih, Wisesatravel Sahabat Perjalanan Anda.
0 Response to "Ini Efek Bila Sering Naik Pesawat"
Posting Komentar