Kereta Api masih menjadi sarana transportasi terfavorit bagi masyarakat menengah kebawah, karena harganya relatif lebih terjangakau, pelayanan kereta api melalui PT. KAI sebagai pengelola perkeretaapian di Indonesia sudah semakin baik dan mendapatkan banyak pujian dari pengguna sarana ini. Namun perlu diketahui Indonesia mempunyai sejarah panjang mengenai perkeretaapian yang semula hanya berfungsi sebagai sarana mengangkut hasil pertanian atau perkebunan sampai dengan dapat dipergunakan sebagai sarana transportasi umum dan pengiriman barang seperti saat ini. Untuk mengenang jalur perkeretaapian terutama jalur-jalur unik semenjak jaman Hindia Belanda, pemerintah melalui Pusat Pelestarian Benda dan Bangunan PT. Kereta Api Indonesia membuka kembali jalur bersejarah yang unik sejak jaman Hindia Belanda dahulu agar semua masyarakat bisa menikmati dan kembali mengenang sejarah panjang perkeretaapian di Indonesia. Jalur-jalur unik ini telah dibuka sebagai sarana rekreasi dan wahana edukasi bagi semua kalangan yang tertarik dengan sejarah kereta api di Indonesia ataupun wisatawan yang sekedar berkunjung untuk menikmati wisata kereta api dengan keluarga atau sahabat-sahabat terdekat. Beberapa jalur perkereta apian yang di operasikan kembali sebagai sarana wisata dan rekreasi adalah :
KA Wisata Ambarawa
KA Ambarawa merupakan salah satu kereta api yang tua dan unik, gerbong kereta masih terbuat dari kayu dengan di tarik kereta api lok uap bergerigi. Kereta ini beroperasi di rute lintas Ambarawa sampai dengan Bedono yang menempuh jarak kurang lebih 35 km dari Semarang, Jawa Tengah dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam perjalanan. Meskipun kereta ini tergolong kereta tua namun masih bisa menampung dan mengangkut hingga 100 orang penumpang. Sepanjang perjalanan penumpang kereta wisata ini akan disuguhi pemandangan dan panorama yang elok lembah-lembah hijau yang berada diantara gunung Merbabu dan gunung Ungaran yang dikenal dengan sebutan Railway Mountain Tour. Kereta api wisata Ambarawa beroperasi secara reguler saat liburan panjang sekolah, hari besar Lebaran, Natal atau Tahun Baru. Untuk bisa naik kereta wisata Ambarawa setiap pengunjung atau penumpang dikenakan biaya Rp. 50.000,- per orang dengan rute pulang pergi Ambarawa-Bedono-Ambarawa. Bila menginginkan privasi atau anda tidak sabar menunggu jadwal keberangkatan reguler, bisa langsung menyewa secara khusus kereta api wisata Ambarawa dengan tarif atau biaya sebesar Rp. 3.250.000 sampai dengan Rp. 5.250.000.
Lori Wisata Ambarawa
Untuk sekala yang lebih kecil atau dengan penumpang yang terbatas, sobat traveler dapat naik Lori Wisata Ambarawa. Kereta ini juga ditarik dengan Loko uap yang melayani rute perjalanan dari Museum Ambarawa menuju Stasiun Tuntang yang berjarak kurang lebih 6 km dan di tempuh dengan perjalanan selama 1 jam. Lori wisata Ambarawa beroperasi setiap hari mulai pukul 08.00 pagi, dengan rangkaian lima kereta dan empat tempat duduk di setiap kereta, Lori wisata Ambarawa yang berwarna biru ini dapat mengangkut penumpang hingga 20-30 orang. Setiap pengunjung atau penumpang yang berkeinginan naik Lori Wisata Ambarawa ini dikenakan biaya sebesar Rp. 25.000,-. Selama perjalanan kita akan dapat menyaksikan dan menikmati hijaunya persawahan di sepanjang perlintasan kereta, dan panorama Rawa Pening dengan berbagai rumah apung dan aktifitas masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan sedang melakukan aktifitas menjala ikan.
KA Wisata Jalarada
Jalur kereta api yang mempunyai sejarah berikutnya adalah jalur yang melalui jalan utama Slamet Riyadi Kota Solo, Jawa Tengah. Jalur sepanjang 5,6 km ini akan ditempuh menggunakan KA Wisata Jalarada, dengan rute berawal dari stasiun Purwosari dan berakhir di Stasiun Kota atau stasiun Sangkrah. Selama perjalanan KA Wisata Jalarada akan singgah di beberapa tempat pemberhentian dalam satu rute perjalanan, beberapa tempat yang menjadi persinggahan diantaranya Kampung Laweyan, Loji Gandrung, Keraton Solo dan beberapa tempat bersejarah lainnya. KA Jalarada ini juga merupakan kereta tua yang ditarik dengan lokomotif uap yang berbahan bakar dari kayu Jati, bisa menampung hingga 76 orang penumpang dalam satu perjalanan pulang dan pergi.
KA Wisata Rute Tanjung Priuk-Jakarta Kota
Rute unik dan bersejarah lainnya adalah rute dari Tanjung Priuk menuju ke Stasiun Jakarta Kota atau rute sebaliknya, KA Wisata ini akan menempuh perjalanan selama 45 menit dari Stasiun Jakarta Kota menuju Tanjung Priuk. Selama perjalanan anda akan dapat menyaksikan dan menikmati pemandangan kota Jakarta, sekaligus melintasi jalur bersejarah kereta api yang dibangun oleh Perusahaan Kereta Api Negara Staatspoorwegen. Selain itu kereta wisata ini akan melalui beberapa bangunan cagar budaya yang berada di kanan dan kiri rel seperti stasiun Jatinegara, Dipo Lokomotif Jatinegara, Stasiun Manggarai, Gedung Listrik Aliran Atas, dan Stasiun Pasar Senen.
Lori Wisata Kaliraga
Jalur kereta api bersejarah berikutnya berada di Jember Propinsi Jawa Timur, Lori Wisata Kaligara akan membawa anda melalui rute dari Stasiun Kalibaru menuju stasiun Mrawan dan berakhir di stasiun Garahan, untuk kemudian kembali lagi ke stasiun awal keberangkatan yaitu stasiun Kalibaru. Lori Wisata ini mampu membawa dan mengangkut 8 orang dengan biaya sewa sebesar Rp. 500.000,-. Selama perjalanan anda akan menikmati pemandangan dan panorama alam gunung Gumitir serta agrowisata perkebunan kopi, coklat dan hutan pinus. Lori Wisata Kaligara juga akan melintasi dua terowongan kereta, yaitu terowongan Garahan sepanjang 113 meter dan Terowongan Mrawan sepanjang 690 meter yang tentunya akan membawa sensasi tersendiri bagi yang melintasinya. Bila Lori Wisata Kaligara berhenti dan beristirahat di stasiun Garahan anda dapat menikmati makanan khas nasi pecel Garahan dengan harga yang santa murah.
KA Danau Singkarak
Rute bersejarah dan unik yang terakhir adalah rute kereta api di Danau Singkarak, perjalanan dengan kereta api Danau Sngkarak ini akan di tempuh selama 3 jam perjalanan berawal dari Padang Panjang menuju Sawahlunto. Selama perjalanan anda akan disuguhkan pemandangan Danau Singkarak yang elok dan menawan, kereta Danau SIngkarak ini juga akan melalui sebuah terowongan yang bernama Lubang Kalam. Setiap penumpang yang berniat melakukan perjalanan dengan KA Danau Singkarak akan dikenakan biaya Rp. 50.000 per orang. Kereta Wisata Danau Singkarak atau yang biasa di sebut sebagai Mak Itam juga merupakan kereta api tua yang ditarik dengan lokomotif uap dengan gerbong penumpang yang terbuat dari kayu. Meskipun begitu kereta wisata ini juga mempunyai berbagai fasilitas yang menarik seperti mini bar, kursi yang sangat nyaman, toilet dan kamar mandi yang bersih. Kereta ini beroperasi regular setiap hari minggu, tapi tidak menutup kemungkinan untuk menyewa kereta wisata Danau Singkarak di hari-hari lain.
Sejarah panjang perkeretaapian di Indonesia membawa kita sampai dengan saat ini, sehingga kereta api dapat dipergunakan sebagai sarana transportasi darat yang baik dan tentunya sangat memudahkan kita untuk menuju kota-kota tujuan yang kita inginkan. Bravo Kereta Api Indonesia semoga kedepan semakin baik dan selalu meningkatkan pelayanan demi pelanggan setia
Sumber Info : Pusat Pelestarian Benda dan Bangunan PT. Kereta Api Indonesia
0 Response to "Wisata Sejarah : Mengenang Perkeretaapian Indonesia"
Posting Komentar