Gunung Bromo selain terkenal sebagai obyek wisata alam yang mempunyai keindahan yang menakjubkan dan telah mendunia, Bromo juga terkenal memiliki banyak daya tarik budaya dan kearifan lokal masyarakatnya. Salah satu budaya yang telah melekat dengan Gunung Bromo adalah upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini merupakan upacara yang di lakukan dan dilestarikan oleh masyarakat Suku Tengger yang bermukim di sekitar Gunung Bromo.
Suku Tengger melestarikan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan terhadap Sang Hyang Widhi dan sebagai simbol untuk memperingati Raden Kusuma yang telah berkorban bagi masyarakat Suku Tengger di masa lalu. Raden Kusuma merupakan putra dari Jaka Seger seorang keturunan Brahmana dan Roro Anteng yang merupakan putri dari Kerajaan Majapahit. Warga Suku Tengger mempunyai keyakinan bahwa mereka adalah keturunan Jaka Seger dan Roro Anteng, sehingga upacara Yadnya Kasada masih terus dilestarikan untuk selalu mengingat pengorbanan Raden Kusuma bagi nenek moyang Suku Tengger.
Pagelaran dan ritual upacara Kasodo dilakukan setahun sekali setiap tanggal 14 bulan Kasada menurut penanggalan Hindu Tengger, upacara ini dihelat mulai tengah malam hingga dini hari. Ada beberapa tahapan pelaksanaan upacara Yadnya Kasada, yaitu Puja Purwaka, Manggala Upacara, Ngulat Umat, Tri Sandiya, Muspa, Pembagian Bija, Diksa Widhi serta penyerahan sesaji di kawah Bromo. Sesaji yang di serahkan ke kawah gunung Bromo berupa hasil pertanian, sayur-mayur, buah-buahan dan hasil ternak seperti ayam, kambing dan juga uang. Uniknya di area dalam kawah telah menunggu penduduk Tengger Pedalaman yang menanti untuk mendapatkan persembahan sesaji tersebut. Upacara Kasada ini di gelar di Pura Luhur Poten yang berada tepat di lautan Pasir, kaki gunung Bromo. Dalam upacara ini juga akan dipilih dan diangkat tabib beserta dukun baru Suku Tengger.
Dengan menyaksikan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo akan semakin menambah pengalaman dan pengetahuan kita tentang khasanah kebudayaan Indonesia yang beragam. Bila berkeinginan menyaksikan rangkaian upacara Kasada ini disarankan untuk datang ke Bromo sebelum tengah malam, karena ketika tepat tengah malam jalanan menuju kawah gunung Bromo akan macet, dan penuh sesak oleh lautan manusia karena upacara Kasada selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan maupun masyarakat sekitar gunung Bromo. Dan perlu diperhatikan juga ketika berjalan beriringan menuju kawah gunung Bromo, tetaplah mengikuti rombongan penduduk lokal, karena tebalnya kabut akan menghalangi pandangan kita sehingga bisa menyebabkan tersesat.
0 Response to "Bromo dan Upacara Kasodo"
Posting Komentar