Upacara memperingati kemerdekaan Negara Republik Indonesia bisa diadakan dimana saja, salah satunya di gunung. Banyak para pendaki dan penggiat alam bebas mengadakan upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ini di gunung, salah satunya di Gunung Semeru. Hampir setiap tahun gunung ini di jadikan tempat untuk melaksanakan upacara peringatan hari kemerdekaan Negara kita. Di tahun 2014 pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) membatasi 1000 pendaki yang diperbolehkan menggelar upacara di Gunung Semeru. Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Ayu Dewi Utari mengungkapkan bahwa “Kami telah menambah kuota pendaki yang bisa naik ke gunung api tertinggi di Pulau Jawa ini dari 500 menjadi 1000 orang per hari, terutama bagi para pendaki yang akan menggelar upacara 17 Agustus”.
Setiap tahunnya para pendaki dan penggiat alam yang akan menggelar upacara bendera 17 Agustus di gunung Semeru yang mempunyai ketinggian 3.676 mdpl selalu meningkat, sehingga kuota pendaki akan di tambahkan, namun kondisi ini berlaku mulai dari tanggal 15 Agustus sampai dengan 17 Agustus saja, selebihnya akan ditetapkan kuota tetap sebanyak 500 orang per harinya, untuk menjaga kelestarian ekosistem di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini. Masih menurut ketua Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Ayu Dewi Utari, sebenarnya yang mendaftar untuk mendaki gunung Semeru melalui system daring atau online sangat banyak, namun di tetapkan hanya melayani para pendaki yang langsung mendaftarkan diri dilokasi pendakian yang akan dilayani. Khusus untuk momen 17 Agustus petugas yang berada di lapangan akan mencatat secara manual jumlah pendaki yang berkunjung ke Semeru setiap harinya, jika sudah memenuhi kuota pendakian sebanyak 1000 pendaki maka akan di stop, dan pendaki lainnya harus menunggu waktu mendaki di hari selanjutnya.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru akan menyiagakan sebanyak 80 petugas yang akan mencatat jumlah pendaki setiap harinya, dengan di bantu sekitar 70 personel gabungan yang terdiri dari BPBD, SAR, TNI dan Polri untuk standby di sepanjang jalur pendakian gunung Semeru, mengantisipasi dan mengawasi kegiatan upacara 17 Agustus di Semeru dan mencegah jika ada pendaki yang nekat menuju ke puncak Semeru, karena batas pendakian yang diperbolehkan adalah sampai Pos Kalimati, sesuai rekomendasi dari PVMBG yang menyatakan bahwa gunung Semeru masih dalam status waspada.
Di Tahun 2014 ini acara peringatan 17 Agustus akan di pusatkan di tiga titik yaitu Ranu Pane, Ranu Kumbolo dan Pos Kalimati, untuk di puncak Semeru tidak diadakan upacara karena mengingat status gunung Semeru masih pada level waspada. Pada saat ini suhu udara di gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang ini mencapai 0-5 derajat Celsius, jadi di harapkan semua pendaki yang berniat mendaki gunung ini untuk membawa segala perlengkapan dan perbekalan yang cukup selama melakukan pendakian. Disamping itu pihak TNBTS juga melarang para pendaki untuk membuat api unggun, karena angin yang berhembus kencang dapat mengakibatkan kebakaran di wilayah gunung Semeru.
Ayu Dewi Utari selaku Ketua Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menghimbau agar semua pendaki yang mengunjungi Semeru untuk membawa kembali sampah turun lagi kebawah, sehingga setiap pendaki atau rombongan akan di berikan plastik berkapsitas 10 kg untuk membawa setiap sampah dari logistik para pendaki yang mengadakan acara 17 Agustusan untuk di bawa turun kembali ke bawah. Karena tahun lalu kami mengumpulkan sampah dari pasca acara peringatan 17 Agustus sperti ini sebanyak 10 ton, jadi setiap pendaki diharapkan membawa kembali sampah turun untuk tetap menjaga ekosistem di Semeru.
0 Response to "1000 Pendaki Hadiri Upacara 17 Agustus di Gunung Semeru"
Posting Komentar