Disela sela kesibukan dan rutinitas sehari-hari yang melelahkan, meluangkan sedikit waktu untuk pergi travelling dan refresing menenangkan fikiran adalah salah satu ide yang patut diapresiasi, karena dengan pergi refresing pikiran kita akan fresh sehingga mempunyai semangat kembali untuk bekerja dan melanjutkan rutinitas kita di hari-hari berikutnya. Begitu juga dengan trip kami kali ini, setelah lama tidak melakukan aktifitas di alam yang menjadi kegemaran kami, akhirnya saya Wahyudi dan seorang sahabat serta partner perjalanan saya Tulus “Bandrek” Ilham Budiono bisa bertemu kembali dan melakukan sedikit petualangan dan perjalanan, atau “mlaku-mlaku” begitu biasa kami menamai aktifitas hiking kami.
Setelah bersusah payah menembus lalu lintas yang padat akhirnya tepat pukul setengah enam sore kami baru sampai di perijinan Gunung Arjuno-Welirang, perjalanan dari Surabaya memakan waktu kurang lebih 1,5-2 jam tergantung kondisi lalu lintas saat perjalanan. Kami beristirahat dan berbincang dengan para penjaga pos perijinan yang merupakan teman-teman lama kami, karena dulu sering banget pergi kemari sehingga mereka sangat hapal dengan kami :). Kami berdua memutuskan mulai mendaki setelah magrib, setelah mengecek kembali perlengkapan dan mengurus perijinan, meskipun kita dikasih dispensasi tanpa ijin pun bisa langsung naik, hehehe. Kami berangkat dan memulai perjalanan pukul 7 malam. Jalanan dan jalur yang menanjak diawal perjalanan dari pos perijinan ke pos I membuat nafas kami terengal-engal, biasa nafas tua :). Setelah kurang lebih setengah jam berjalan, kami sampai di pos I Pet Bocor, di pos ini kami kembali beristirahat untuk menata nafas dan mengumpulkan tenaga kembali untuk melanjutkan perjalanan ke Pos II Kop-Kopan. Lima belas menit beristirahat sudah cukup bagi kami untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju Pos II Kop-Kopan, sepanjang perjalanan kami nikmati dengan bersenda gurau, saling bercerita dan sesekali saling meledek, suasana yang lama tidak kami dapatkan ketika berada di Surabaya karena jarang bertemu.
Medan yang berbatu dan terus menanjak tentunya menguras fisik kami yang tidak lagi muda ini, hehehe. Semakin keatas udara semakin dingin, sehingga kami harus berburu dengan waktu supaya tidak kemalaman sampai di Kop-Kopan. Sesekali beristirahat dan menikmati makanan yang kami bawa sudah cukup melepaskan kelelahan kami. Setelah hampir 4 jam kami berjalan, akhirnya sayup-sayup kami mendengar suara-suara pendaki lain yang sudah terlebih dahulu sampai di Kop-Kopan, dinginnya udara dan lelah yang menerpa langsung terobati begitu kami sampai di Kop-Kopan, tempat yang menjadi tujuan kami kali ini. Kerlap-kerlip lampu kota di bawa kami dan taburan bintang-bintang dilangit seakan menyapa kedatangan kami :). Sejenak kami terpaku menyaksikan pemandangan ini, namun udara dingin memaksa kami untuk segera mendirikan tenda dan menyiapkan tempat peraduan yang nyaman untuk beristirahat. Karena sudah sering melakukan perjalanan bersama, kami tahu dan sudah terbiasa dengan tugas masing-masing. Setelah memasang tenda, satu dari kami mengambil air dan memasak, serta menyiapkan minuman hangat untuk sekedar menghangatkan tubuh. Keakraban dan kebersamaan yang tidak bisa selalu kita lakukan bila berada di Surabaya.
Menu makan malam kami seperti biasa, mie instan dan minuman milo hangat, ditambah roti-roti kering yang kita bawa, sudah cukup membuat perut ini kenyang :). Duduk di depan tenda, menikmati keindahan malam dengan minuman hangat adalah kebiasaan yang sering kami lakukan di saat mengunjungi tempat ini, berbincang, saling bertukar pikiran dalam berbagai hal, bercerita dan mengenang masa lalu menjadi menu percakapan yang tidak akan pernah habisnya. Tidak terasa jam tangan sudah menunjukkan pukul setengah dua dini hari, udara dingin yang semakin menusuk tulang membuat kami harus masuk ke tenda dan merebahkan diri, beristirahat dalam damai diiringi semilir angin gunung yang selalu kami rindukan. Pukul lima pagi kami terbangun oleh ramainya suara diluar, rupanya banyak pendaki yang menyaksikan matahari terbit, kami pun bergegas bangun dan keluar tenda untuk ikut menyaksikan matahari terbit ini, dinginnya udara pagi tidak menghalangi kami untuk menyaksikan pemandangan indah ini, kamipun mengambil foto, menciptakan kenangan-kenangan kami sendiri. Setelah puas berfoto ria, minuman hangat telah kami buat untuk menikmati suasana pagi hari di Kop-Kopan. Menu sarapan pagi kami kali ini adalah nasi, telur dadar dan mie instan. Pukul sembilan pagi kami sudah selesai sarapan dan berkemas untuk turun dari Kop-Kopan. Selamat tinggal Kop-Kopan, suasana dan keindahanmu akan selalu kami rindukan, suatu saat kami akan kembali. Pukul sebelas siang kami sudah sampai kembali di Pos Perijinan dan bersiap kembali ke Surabaya.
Jangan pernah meninggalkan apapun selain jejak kaki, jangan pernah mengambil apapun selain foto dan jangan pernah membunuh apapun selain waktu. “My Trip my Experience”
0 Response to "My Trip my Experience part II Kop-Kopan Welirang-Arjuno"
Posting Komentar