Gunung Bromo dengan matahari terbit dan lautan pasirnya masih menjadi primadona wisata khususnya di Jawa Timur. Dari masa ke masa pengunjung ke Gunung Bromo semakin meningkat, keindahan alam di Bromo memang menawarkan sensasi tersendiri bagi kita untuk mengunjunginya, hawa dingin, kabut dan keramah tamahan masyarakat Tengger seakan-akan menghipnotis kita untuk kembali berkunjung ke Bromo.
Menikmati dinginnya suhu udara di Bromo yang bisa mencapai 10 derajat Celsius, sambil menikmati minuman hangat menjadi kenangan tersendiri bagi kita, bercengkrama dengan orang-orang tersayang dan sahabat-sahabat terkasih sambil menunggu terbitnya mentari pagi di Penanjakan sungguh kenangan yang tidak mungkin kita lupakan seumur hidup kita.
Melalui hamparan lautan pasir di Bromo dengan berkendara Jeep memberikan sensasi bagi kita untuk terus menikmati perjalanan dari Penanjakan menuju kawah gunung
Bromo. Dengan berjalan kaki atau menyewa kuda kita bisa melanjutkan perjalanan menuju kawah Bromo, dengan terlebih dahulu melalui tangga yang sudah tertata rapi sebelum kita bisa menikmati keindahannya. Dari atas kawah Bromo akan kita saksikan pemandangan hamparan pasir yang luas yang tadi kita lalui seakan tiada batas, kita bisa juga menyaksikan barisan pegunungan Batok, Semeru dan beberapa gunung di kawasan Bromo, sungguh pemandangan yang indah dan sulit dilukiskan dengan kata-kata. Kawah Bromo, Lautan Pasir dan Matahari Terbit merupakan paduan keindahan yang mempesona, tak akan pernah puas kita menyaksikan keindahan hasil lukisan Pencipta ini. Kenangan di Bromo akan terus terpatri dalam hati, terus hidup dalam hati, Bromo menciptakan kebersamaan dan cinta yang tak lekang oleh waktu
0 Response to "Bromo, Kenangan dan kebersamaan"
Posting Komentar